sábado, 10 de outubro de 2009

Apakah nama perasaanku saat ini?

Seperti biasa, aku nggak bisa tidur. Entah kenapa, mataku tidak mau terpejam, padahal sebentar lagi matahari akan mengucapkan selamat paginya.

Entah berapakali sudah aku mendengarkan lagu-nya Papas da Língua. Judulnya VEM Pra Cá.
Sedih liriknya...ya aku tahu lirik lagu itu sangat menggambarkan apa yang aku rasakan saat ini. Kesunyian. Padahal ada Eno, Renoir nama lengkap dia. Tertidur dengan pulasnya disampingku. Sikecil anak teman akrabku yang dititipkan keaku.

Kupikir dengan melewatkan weekend bersama Eno, aku bisa melupakan kesunyian ini. Tapi, disinilah aku, menangis diam-diam, takut Eno terbangun. Padahal aku tahu, dia takkan terbangun saking capeknya.

God, kesunyian itu tidak mau pergi. Berkali-kali aku menghilangkan jejakku berharap kesunyian takkan bisa mengikuti lagi. Tapi kenyataannya?

Kenyataan itu menyakitkan...oh my...lihat...Kesunyian itu ada disana lagi...tersenyum...katanya "sorry, didn't mean to follow you...but I must. Not because you deserve me, but because you actually want me!"

Menginginkan dia?




Lirik lagu VEM PRA CÁ BY PAPAS DA LÍNGUA

Não ver você, não tem explicação (tak melihatmu, tanpa penjelasan)
é caminhar pela escuridão (adalah berjalan dalam kegelapan)
ficar a fim e não poder falar (ingin tapi tak bisa bicara)
querer o sim e não se acostumar (inginkan "IYA" dan tak terbiasa)
com a solidão, o medo de amar (dengan kesunyian, ketakutan untuk mencintai)
estranho vazio no seu olhar (kosong yang aneh didalam matamu)
eu tento achar em algum lugar (aku mencoba untuk mencari disuatu tempat)
o amor que você deixou pra trás (cinta yang kau tinggalkan kebelakang)


vem pra cá (x8) (datanglah)

Nenhum comentário: